Sistem monitoring kesehatan jembatan ini menggunakan system WSN (Wireless Sensor Network) yang dapat mempermudah pekerjaan dalam memonitoring system kesehatan jembatan.
Sistem monitoring kesehatan jembatan ini sebelumnya sudah banyak dibuat, dengan hardware, dan cara yang berbeda – beda. Salah satunya Santoso, (2013) adalah dengan sistem yang terdiri dari topologi lapangan bus yang terhubung ke Master-Slave Control Unit, menggunakan PC dilengkapi dengan antarmuka RS-485. Slave adalah unit penginderaan, setiap slave dibangun dengan mengintegrasikan sensor getaran 3 - axis dalam sistem data akuisisi berbasis mikrokontroler. sensor getaran dirancang menggunakan komponen utama dari accelerometer MEMS. Perangkat lunak ini dikembangkan untuk dua fungsi, yaitu hardware sistem kontrol dan pengolahan data.
Sistem yang dibuat oleh, Evy Nur Amalina (2013), juga didasarkan atas peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai Kertanegara sepanjang 720 meter yang memberikan pelajaran tentang pentingnya sistem pemantauan jembatan sehingga dapat diketahui penyebab-penyebab kerusakan jembatan. Solusi dari masalah tersebut adalah dengan menggunakan system WSN (Wireless Sensor Network). Sistem yang dibuat Evy adalah dengan membandingkan topologi yang digunakan pada system WSN yaitu topologi star, topologi mesh, dan topologi tree.
Sistem yang dibuat oleh Reni Suryanita, (2015) telah memprediksi kerusakan pada tiang jembatan yang dimodelkan dengan skala model kecil menggunakan metode Jaringan Saraf Tiruan (JST). Model tiang jembatan skala kecil (mini scale) ini dimaksudkan untuk menggambarkan perilaku struktur jembatan (prototype) dalam bentuk model labroratorium.
Berdasarkan ketiga sistem yang sudah dibuat dan dijelaskan maka pada tugas akhir ini dirancanglah prototype system monitoring pada jembatan yang dapat mendeteksi getaran melalui sensor accelerometer sekaligus mendeteksi tekanan dengan sensor strain gauge, yang akan dikontrol oleh nodeMCU ESP826.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar